Workshop Regional Kampus tentang Keberlanjutan
19 Okt 2023
Workshop Regional Kampus tentang Keberlanjutan: “Mari Berubah: Apa, Kapan, Di Mana, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana, untuk lebih berkelanjutan di kampus?”
18 - 19 Oktober 2023, Universitas Trisakti, Jakarta
Hari 1: Workshop dimulai dengan pembukaan yang antusias oleh Wakil Rektor, seorang dokter gigi terkemuka, yang mempersiapkan panggung untuk eksplorasi dua hari tentang praktik keberlanjutan di kampus.
Yanuar Nugroho Ph.D. mengambil alih panggung, menghadapi tantangan unik yang dihadapi Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030. Ia menekankan perlunya upaya dan koordinasi yang berkelanjutan, menyoroti bahwa Indonesia telah mengintegrasikan target-target ini ke dalam rencana pembangunan nasionalnya.
Audien kemudian mendengar dari Prof. Madya Dr. Azanizawati Bt Ma'aram, yang membagikan perjalanan inspiratif UTM, sebuah universitas yang menjadi pemimpin global dalam SDG7 (energi terjangkau dan bersih). Garis waktu UTM menunjukkan pendekatan komprehensif, dari inisiasi unit-unit keberlanjutan hingga pendirian Pusat Keberlanjutan UTM.
Sebuah talkshow yang hidup diikuti, dengan Prof. Riri Fitri Sari membahas dorongan global agar universitas menjadi hijau dan berkelanjutan. Contoh dari UI GreenMetric menunjukkan praktik inovatif di seluruh dunia, termasuk penggunaan infrastruktur hijau, bangunan pintar, dan pendidikan dan penelitian yang berdampak.
Dr. Dian Mardi Safitri, ST, MT. memfasilitasi diskusi kelompok terfokus (FGD) yang melibatkan mahasiswa, perwakilan masyarakat, dan petugas fasilitas, yang bertujuan untuk menj brainstorm cara-cara membuat dunia lebih berkelanjutan. Hari ditutup dengan kegiatan peran yang menekankan pentingnya keterlibatan kolektif dalam mencapai keberlanjutan.
Kesimpulan Hari 1: Peserta menyelami seluk-beluk SDGs, mengambil inspirasi dari keberhasilan UTM dan memahami pentingnya peringkat universitas hijau. Kegiatan yang menarik menunjukkan pentingnya upaya kolaboratif.
Hari 2: Hari 2 dimulai dengan Billy Mambasar membahas status Indonesia sebagai kontributor utama sampah plastik. Ia menyoroti pentingnya pusat literasi dan SGDs, menekankan kebutuhan akan dampak yang nyata dan terukur melalui pusat SGDs di kampus.
Prof. John Lee membawa perspektif top-down, menekankan konsep kepemimpinan institusional dalam keberlanjutan yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Pentingnya kesadaran karbon dan peran teknologi dalam mencapai keberlanjutan adalah tema kunci.
Sebuah presentasi komersial dari NTU menyoroti teknologi sebagai pendorong keberlanjutan, menekankan perlunya universitas untuk mengkomersialkan paten. Workshop kemudian mendengar dari Hedi Santoso dari Schneider Electric, yang berbagi strategi untuk keberhasilan yang berkelanjutan, termasuk digitalisasi dan dekarbonisasi.
Sugiarto Romeli menambahkan dimensi praktis, membahas penggunaan radiasi matahari langsung untuk pengeringan, mempromosikan praktik energi hijau.
Kesimpulan Hari 2: Hari kedua berlangsung dengan narasi yang kaya, mencakup berbagai aspek keberlanjutan. Dari tantangan sosial hingga strategi top-down dan pendorong teknologi, hari itu memberikan pemahaman holistik tentang apa yang dibutuhkan untuk mendorong keberlanjutan di kampus universitas.
Pada akhirnya, peserta meninggalkan workshop dengan banyak wawasan, terinspirasi untuk memulai perubahan dan terlibat secara kolektif untuk membuat kampus mereka dan dunia menjadi lebih berkelanjutan.